KUTIPAN
1. Pengertian
Kutipan adalah pinjaman pendapat dari seorang pengarang
atau seseorang, baik berupa tulisan dalam buku, majalah, surat kabar, atau
dalam bentuk tulisan lainnya, maupun dalam bentuk lisan.
2. Tujuan
Dalam tulisan ilimiah, baik berupa artikel, karya tulis,
skripsi, tesis, dan disertasi selalu terdapat kutipan. Kutipan adalah
pengokohan argumentasi dalam sebuah karangan. Seorang penulis tidak perlu
membuang waktu untuk menyelidiki suatu hal yang sudah dibuktikan kebenarannya
oleh penulis lain, penulis cukup mengutip karya orang lain tersebut.
Dengan demikian kutipan mempunyai fungsi sebagai :
a.Landasan teori
b.Penguat pendapat orang lain
c.Penjelasan suatu uraian
d.Bahan bukti untuk menunjang pendapat itu.
3. Prinsip Mengutip
Pengutip tahu bahwa dalam kalimat itu ada kata yang
salah, namun pengutip tidak boleh memperbaikinya.
Cara memperbaikinya :
1) ‘Tugas bank antara lain member pinjam [seharusnya,
pinjaman, penulis] uang.’
2) ‘Tugas bank antara lain memberi pinjam uang.’
artinya dikutip sesuai dengan aslinya.
Cara 2) ini lebih umum.
b.Menghilangkan bagian kutipan
Dalam kutipan diperkenankan menghilangkan bagian-bagian
kutipan dengan syarat bahwa penghilangan bagian itu tidak menyebabkan perubahan
makna.
4. Jenis Kutipan
a.Kutipan langsung adalah pinjaman pendapat dengan
mengambil secara lengkap kata demi kata, kalimat demi kalimat dari sumber teks
asli.
b.Kutipan tak langsung adalah pinjaman pendapat dengan
mengambil inti sarinya saja.
c.Kutipan pada catatan kaki.
d.Kutipan atas ucapan lisan.
e.Kutipan dalam kutipan.
f. Kutipan langsung dalam materi.
5. Penulisan Sumber Kutipan :
1. Tanpa footnote
a. Jika nama pengarang ditulis mendahului kutipan, maka
cara penulisan : Nama pengarang (Tahun Penerbitan : Nomor Halaman)
Contoh : Pengertian Interasi menurut Randolf (1984:154)
adalah “Pengulangan aktivitas untuk mencapai aktivitas yang optimal.”
b. Jika nama pengarang ditulis setelah selesai kutipan,
maka cara penulisan. Nama pengarang (Tahun Penerbitan: Nomor Halaman).
Contoh : Interasi adalah pengulangan untuk … “ (Howard,
2001:154)
c. Jika sumber kutipan merujuk sumber lain, maka cara
penulisan : Nama penemu (Nama yang menjelaskan, Tahun penerbitan: Nomor
Halaman).
Contoh : (Ali Franklin, 1998:150) mengemukakan pengertian
dokat adalah “…”
Dalam contoh ini, Ali adalah orang yang mengemukakan
teori dokat, tetapi kutipan tentang penjelasan teori dokat diambil dari buku
Franklin, bukan dari buku yang ditulis Ali.
d. Jika penulis terdiri dari atas dua orang, maka nama
kedua penulis harus disebutkan. Jika penulis lebih dari dua orang maka hanya
penulis pertama disebutkan dan diikuti oleh et.al.
Contoh : Romosdo dan Junior (1996:450) mengemukakan “…”
Hezron, et.al.(1997:121) menyatakan “…”
e. Jika kutipan terdiri dari beberapa buku dengan penulis
yang sama dan juga tahun yang sama, maka cara penulisannya adalah dengan
membutuhkan huruf a,b,c,dst. Secara alphabet dibelakang tahun penerbitan.
Contoh : Julius (1987a:121) berpendapat bahwa “…”
CATATAN KAKI
Definisi & Pengertian Umum Catatan Kaki / Foot Note
Catatan kaki adalah keterangan yang dicantumkan pada
margin bawah pada halaman buku. Catatan kaki biasanya dicetak dengan huruf
lebih kecil daripada huruf di dalam teks guna menambahkan rujukan uraian di
dalam naskah pokok. Catatan kaki untuk artikel yang diambil dari internet,
cantumkan nama pengarang, judul artikel, tuliskan online (dalam kurung) diikuti
alamat situsnya, seperti http:/ http://www.ed.gov./… yang memudahkan pembaca
untuk mengakses sumber tersebut.
Jenis & Contoh Catatan Kaki / Foot Note
Sekarang kita akan mempelajari pencantuman sumber kutipan
pola konvensional. Cara pencantuman sumber kutipan dengan menggunakan pola
konvensional, yaitu menggunakan catatan kaki atau foot note.
Perhatikan contoh penggunaan catatan kaki yang digunakan
pada buku Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer karya Jujun Suriamiharja
berikut! Perhatikan pula nomor pada teks dan keterangan sumbernya pada catatan
kaki.
————————————————————————————————————–
Ilmu dan Moral
Penalaran otak orang itu luar biasa, demikian simpulan
ilmuwan kerbau dalam makalahnya, namun mereka itu curang dan serakah … .1)
Adapun sebodoh-bodoh umat kerbau, sungguh menggelitik nurani kita. Benarkah bahwa
makin cerdas maka makin pandai kita menemukan kebenaran, makin benar maka makin
baik pula perbuatan kita? Apakah manusia yang mempunyai penalaran tinggi, lalu
makin berbudi sebab moral mereka dilandasi analisis yang hakiki, ataukah malah
sebaliknya: makin cerdas maka makin pandai pula kita berdusta? Menyimak masalah
ini, ada baiknya kita memperhatikan imbauan Profesor Ace Partadiredja dalam
pidato pengukuhannya selaku guru besar ilmu ekonomi di Universitas Gajah Mada,
yang mengharapkan munculnya ilmu ekonomi yang tidak mengajarkan keserakahan?2)
………………………………………………………
1) Taufiq Ismail, Membaca Puisi, Taman Ismail Marzuki,
30-31 Januari 1980.
2) Kompas, 25 Mei 1981.
————————————————————————————————————–
Bagi penulis, penggunaan catatan kaki ini sedikit lebih
merepotkan dibandingkan dengan cara Harvard karena harus mengatur ruang pada
bagian bawah halaman untuk tempat catatan kaki. Akan tetapi, bagi pembaca
catatan kaki ini sangat memudahkan mengetahui sumber tanpa harus melihat daftar
pustaka yang letaknya di bagian akhir buku.
Catatan kaki untuk buku dimulai dengan nama pengarang
diikuti koma, judul buku (ditulis dengan huruf awal kapital dan dicetak tebal
atau dicetak miring), nomor seri, jilid dan nomor cetakan (kalau ada), kota
penerbit (diikuti titik dua), nama penerbit (diikuti koma), dan tahun
penerbitan (ditulis dalam kurung dan diakhiri dengan titik).
Catatan kaki untuk artikel dan majalah dimulai dengan
nama pengarang, judul artikel, nama majalah, nomor majalah jika ada, tanggal
penerbitan, dan nomor halaman. Jika dari sumber yang sama dikutip lagi, pada
catatan kaki ditulis ibid. (singkatan dari ibidum) yang artinya sama persis
sumbernya dengan catatan kaki di atasnya. Jadi mirip dengan idem atau sda.
Untuk sumber yang telah disisipi sumber lain, digunakan istilah op. cit.
(singkatan dari opere citato). Untuk sumber dari majalah dan koran yang telah
disisipi sumber lain digunakan istilah loc. cit. (singkatan dari loco citato).
Perhatikan contoh berikut!
…………………………………………………
2 Ratna Wilis Dahar, Teori-Teori Belajar (Jakarta:
Depdikbud, 1988), hal. 18.
3 Nurhadi, Membaca Cepat dan Efektif (Bandung: Sinar
Baru, 1986), hal. 25
4 Ibid., hal. 15
5 Ratna Wilis Dahar, op.cit., hal. 17
Catatan kaki di atas menunjukkan bahwa sumber nomor 4
sama dengan sumber nomor 3. Sumber nomor 5 sama dengan nomor 2.
Sistematika penulisan
Catatan kaki harus dipisahkan oleh sebuah garis yang
panjangnya empat belas karakter dari margin kiri dan berjarak empat spasi dari
teks.
Catatan kaki diketik berspasi satu.
Diberi nomor.
Nomor catatan kaki diketik dengan jarak enam karakter
dari margin kiri.
Jika catatan kakinya lebih dari satu baris maka baris
kedua dan selanjutnya dimulai seperti margin teks biasa (tepat pada margin kiri).
Jika catatan kakinya lebih dari satu maka jarak antara
satu catatan dengan catatan yang lainnya adalah sama dengan jarak spasi teks.
Jarak baris terakhir catatan kaki tetap 3 cm dari pinggir
kertas bagian bawah.
Keterangan yang panjang tidak boleh dilangkaukan ke
halaman berikutnya. Lebih baik potong tulisan asli daripada memotong catatan
kaki.
Jika keterangan yang sama menjadi berurutan (misalnya
keterangan nomor 2 sama dengan nomor 3, cukup tuliskan kata ibid daripada
mengulang-ulang keterangan catatan kaki.
Jika ada keterangan yang sama tapi tidak berurutan,
berikan keteranganop.cit., lih [x] [x] merupakan nomor keterangan sebelumnya.
Jika keterangan seperti opcit tetapi isinya keterangan
tentang artikel, gunakan loc.cit.
Untuk keterangan mengenai referensi artikel atau buku
tertentu, penulisannya mirip daftar pustaka, tetapi nama pengarang tidak
dibalik.
13. Sumber yang lengkap tercantum di dalam daftar
kepustakaan. Untuk skripsi/teks sumber dinyatakan dalam bentuk catatan kaki.
1. Fungsi Catatan Kaki
Catatan kaki dicantumkan sebagai pemenuhan kode etik yang
berlaku, sebagai penghargaan terhadap karya orang lain.
2. Pemakaian
Catatan kaki dipergunakan sebagai :
a) pendukung keabsahan penemuan atau pernyataan penulis
yang tercantum di dalam reks atau sebagai petunjuk sumber;
b) tempat memperluas pembahasan yang diperlukan tetapi
tidak relevan jika dimasukkan di dalam teks, penjelasan ini dapat berupa
kutipan pula;
c) referensi silang, yaitu petunjuk yang menyatakan pada
bagian mana/halaman berapa, hal yang sama dibahas di dalam tulisan;
d) tempat menyatakan penghargaan atas karya atau data
yang diterima dari orang lain.
3. Penomoran
Penomoran catatan kaki dilakukan dengan menggurakan angka
Arab (1, 2 dan seterusnya) di belakang bagian yang diberi catatan kaki, agak ke
atas sedikit tanpa memberikan tanda baca apapun. Nomor itu dapat berurut untuk
setiap halaman, setiap bab, atau seluruh tulisan.
4. Penempatan
Catatan kaki dapat ditempatkan langsung di belakang
bagian yang diberi keterangan ( catatan kaki langsung) dan diteruskan dengan
teks.
Contoh
Peranan dan tugas kaum pria berbeda dengan dan peranan
tugas kaum wanita. Sehubungan dengan, hal itu, Margaret Mead (1935) berdasarkan
penelitiannya di beberapa masyarakat di Papua Nuguini, menyatakan bahwa
perbedaan itu tidak semata-mata berdasarkan perbedaan jenis kelamin saja,
melainkan berhubungan erat dengan kondisi sosial-budaya lingkungannya. 1
Margaret Mead, Sex and Temperament in Three Primitive
Societies (New York : The American Library, 1950), pp.
Karena kondisi sosial budaya, mungkin berubah dan
berkembang, maka peranan dan tugas itu juga mungkin berubah bertukar atau
bergeser.
Antara catatan kaki dengan teks dipisahkan dengan garis
sepanjang baris.
Cara yang lebih banyak dilakukan ialah dengan
meletakkannya pada bagian bawah (kaki) halaman atau pada akhir setiap bab.
5. Unsur-unsur Catatan Kaki
A. Untuk Buku
1) Nama pengarang (editor, penterjemah), ditulis dalam
urutan biasa, diikuti koma (.).
2) Judul buku, ditulis dengan huruf kapital (kecuali
kata-kata tugas), digarisbawahi.
3) Nama atau nomor seri, kalau ada.
4) Data publikasi :
(a) Jumlah jilid, kalau ada
(b) Kota penerbitan, diikuti titik dua ditulis
(c) Nama penerbit, diikuti koma di antara.
(d) Tahun penerbitan. tanda kurung
5) Nomor jilid kalau perlu.
6) Nomor halaman diikuti titik (.)
B. Untuk Artikel dalm Majalah/Berkala
1) Nama pengarang.
2) Judul artikel, di antara tanda kutip (“…”).
3) Nama majalah, digarisbawahi.
4) Nomor majalah jika ada.
5) Tanggal penerbitan.
6) Nomor halaman.
6. Catatan Kaki Singkat
(A) Ibid. (Singkatan dari Ibidum, artinya sama dengan di
atas), untuk catatan kaki yang sumbernya sama dengan catatan kaki yang tepat di
atasnya. Ditulis dengan huruf besar, digarisbawahi, diikuti titik (.) dan koma
(,) lalu nomor halaman.
(B) op.cit. (Singkatan dari opere citato, artinya dalam
karya yang telah dikutip), dipergunakan untuk catatan kaki dari sumber yang
pernah dikutip, tetapi telah disisipi catatan kaki lain dari sumber lain.
Urutannya : nama pengarang, op.cit nomor halaman.
(C) loc.cit. (Singkatan dari. loco citato, artinya tempat
yang telah dikutip), seperti di atas tetapi dari halaman yang sama : nama
pengarang loc.cit (tanpa nomor halaman).
DAFTAR
PUSTAKA
A. Penulisan Daftar Pustaka
1. Daftar pustaka
Daftar pustaka disusun menurut urutan abjad nama belakang
penulis pertama. Daftar pustaka ditulis dalam spasi tunggal. Antara satu
pustaka dan pustaka berikutnya diberi jarak satu setengah spasi. Baris pertama
rata kiri dan baris berikutnya menjorok ke dalam. Contoh
halaman Daftar Pustaka tercantum di Lampiran 14.
2. Penulisan pustaka:
a. Pustaka dalam bentuk Buku dan Buku Terjemahan :
- Buku :
Penulis, tahun, judul buku (harus ditulis miring) volume
(jika ada), edisi (jika ada),nama penerbit dan kota penerbit
.
- Buku Terjemahan :
Penulis asli, tahun buku terjemahan, judul buku
terjemahan (harus ditulis miring), volume (jika ada), edisi (jika ada),
(diterjemahkan oleh : nama penerjemah),nama penerbit terjemahan dan kota
penerbit terjemahan.
- Artikel dalam Buku :
Penulis artikel, tahun, judul artikel (harus ditulis
miring), nama editor, judul buku (harus ditulis miring),volume (jika ada),
edisi (jika ada), nama penerbit dan kota penerbit.
b. Pustaka dalam bentuk artikel dalam majalah ilmiah :
Penulis, tahun, judul artikel, nama majalah (harus
ditulis miring sebagai singkatan resminya), nomor, volume dan halaman.
c. Pustaka dalam bentuk artikel dalam seminar ilmiah :
- Artikel dalam prosiding seminar:
Penulis, tahun, judul artikel, Judul prosiding Seminar
(harus ditulis miring), kota seminar.
- Artikel lepas tidak dimuat dalam prosiding seminar:
Penulis, tahun, judul artikel, Judul prosiding Seminar
(harus ditulis miring), kota seminar, dan tanggal seminar.
d. Pustaka dalam bentuk Skripsi/tesis/disertasi :
Penulis, tahun, judul skripsi, Skripsi/tesis/Disertasi
(harus ditulis miring), nama fakultas/program pasca sarjana, universitas, dan
kota.
e. Pustaka dalam bentuk Laporan penelitian :
Peneliti, tahun, judul laporan penelitian, nama laporan
penelitian (harus ditulis miring), nama proyek penelitian, nama institusi, dan
kota.
f. Pustaka dalam bentuk artikel dalam surat kabar :
Penulis, tahun, judul artikel, nama surat kabar (harus
ditulis miring), nama surat kabar, tanggal terbit dan halaman.
g. Pustaka dalam bentuk Dokumen paten :
Penemu, tahun, judul paten (harus ditulis miring), paten
negara, Nomor.
h. Pustaka dalam bentuk artikel dalam internet
(tidak diperkenankan melakukan sitasi artikel dari
internet yang tidak ada nama penulisnya) :
- Artikel majalah ilmiah versi cetakan :
Penulis, tahun, judul artikel, nama majalah (harus
ditulis miring sebagai singkatan resminya), nomor, volume dan halaman.
- Artikel majalah ilmiah versi online
Penulis, tahun, judul artikel, nama majalah ((harus
ditulis miring sebagai singkatan resminya), nomor, volume, halaman dan alamat
website.
- Artikel umum
Penulis, tahun, judul artikel, alamat website (harus ditulis
miring), diakses tanggal ………
CATATAN :
a. Nama penulis lebih dari satu kata
Jika nama penulis terdiri atas 2 nama atau lebih, cara
penulisannya menggunakan nama keluarga atau nama utama diikuti dengan koma dan
singkatan nama-nama lainnya masing masing diikuti titik.
Contoh : Soeparna Darmawijaya ditulis : Darmawijaya, S.
Shepley L. Ross ditulis : Ross, S. L.
b. Nama yang diikuti dengan singkatan
Nama utama atau nama keluarga yang diikuti dengan
singkatan, ditulis sebagai nama yang menyatu.
Contoh : Mawardi A.I. ditulis : Mawardi, A.I.
William D. Ross Jr., ditulis Ross Jr., W.D.
c. Nama dengan garis penghubung
Nama yang lebih dari dua kata tetapi merupakan kesatuan
yang tidak dapat dipisahkan dirangkai dengan garis penghubung.
Contoh : McDouglas ditulis: McDouglas, R.
Hassan El-Bayanu ditulis: El-Bayanu, H.
Edwin van de Sart ditulis: van de Sart, E.
d. Penulisan gelar kesarjanaan
Gelar kesarjanaan dan gelar lainnya tidak boleh
dicantumkan dalam penulisan nama, kecuali dalam ucapan terima kasih atau
prakata.
e. Gunakan istilah “anonim” untuk referensi tanpa nama
penulis
f. Dalam daftar pustaka, semua nama penulis harus
dicantumkan tidak boleh menggunakan dkk. atau et al.
Contoh Daftar Pustaka
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 1992, HyperchemTM Release 3 for Windows : Manual,
Autodesk Inc., Tulsa.
Boyce, W., and Diprima, R., 1977, Elementary Differential
Equations and Boundary
Value Problems, 3rd ed., Wiley, New York.
Bourbaki, N., 1966, Elements of Mathematics: General
Topology, PartI, Addison-
Wesley Publishing Company, Paris.
Bowers, JR. N. L., Gerber, H.U., Hickman, J.C., Jones,
D.A., and Nesbitt, C.J., 1997,
Actuarial Mathematics, The Society of Actuaries, Illinois.
Brauer, F. and Castillo-Chavez, C., 2001, Mathematical
Models in Population
Biology and Epidemiology, Springer-Verlag, Inc., New
York, New York.
Cheney, W., 2001, Analysis for Applied Mathematics,
Springer, New York.
Dai, L., 1989, Lecture Notes in Control and Information
Sciences: Singular Control
System, Springer-Verlag, Inc., New York.
Durbin, J.R., 1979, Modern Algebra: An Introduction, John
Wiley & Sons, Inc.,
Canada.